Senin, 27 Juli 2015

Para Pelawak dan Dasi

Para pelawak ada baiknya terus mengeksplorasi dan merambah lebih luas wilayah-wilayah tematik untuk bahan lawakan mereka. Misalnya kapan-kapan iseng bercerita tentang kebudayaan manusia modern dengan seutas dasi.
Kebudayaan manusia modern selalu menjelaskan dasi dalam konteks sopan santun, kepribadian kelas menengah, simbol gengsi, dan lain sebagainya. Itu semua benar-benar abstrak. Bagaimana mungkin kepribadian dikaitkan atau apalagi ditentukan oleh seutas kain yang diikatkan mengelilingi leher. Benar-benar sangat lucu.
Saridin khawatir Tuhan sendiri bisa geleng-geleng kepala karena kelucuan dasi ini tingkatnya benar-benar rendah. Kepribadian itu masalah software, soal batin, mutu nilai yang ruhaniah sifatnya. Kok dilawakkan melalui seutas dasi.
Alangkah tidak bermutunya lawakan manusia modern. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar