Para pelawak ada baiknya terus mengeksplorasi dan merambah lebih luas
wilayah-wilayah tematik untuk bahan lawakan mereka. Misalnya
kapan-kapan iseng bercerita tentang kebudayaan manusia modern dengan
seutas dasi.
Kebudayaan manusia modern selalu menjelaskan dasi dalam konteks
sopan santun, kepribadian kelas menengah, simbol gengsi, dan lain
sebagainya. Itu semua benar-benar abstrak. Bagaimana mungkin kepribadian
dikaitkan atau apalagi ditentukan oleh seutas kain yang diikatkan
mengelilingi leher. Benar-benar sangat lucu.
Saridin khawatir Tuhan sendiri bisa geleng-geleng kepala karena
kelucuan dasi ini tingkatnya benar-benar rendah. Kepribadian itu masalah
software, soal batin, mutu nilai yang ruhaniah sifatnya. Kok dilawakkan melalui seutas dasi.
Alangkah tidak bermutunya lawakan manusia modern.
(Cak Nun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar