Senin, 19 November 2012

MENGENAL PRINTAH PRINTAH DASAR PADA LINUX

Beberapa perintah dasar yang penting diketahui adalah sebagai berikut :
1. pwd : perintah ini digunakan untuk mengetahui di direktori mana kita sedang berada. Lihat contoh
berikut ini :
# pwd
/usr/local
Pada contoh di atas, perintah pwd menampilkan hasil /usr/local, artinya saat ini user sedang berada
dalam direktori /usr/local.
2. cd : perintah ini artinya “change directory”; digunakan untuk berganti direktori. Perhatikan contoh berikut
ini untuk mengetahui bagaimana menggunakan perintah cd :
# pwd
/home/tedy
# cd /usr/local
# pwd
/usr/local
Pada contoh di atas, mula-mula kita berada di direktori /home/tedy. Perintah cd /usr/local, membuat
kita berpindah ke direktori /usr/local.

Perintah cd .. dapat kita gunakan untuk berpindah 1 direktori di atas direktori dimana kita berada.
Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/usr/local
# cd ..
# pwd
/usr
Pada contoh di atas mula-mula kita berada dalam direktori /usr/local, dengan menggunakan perintah
cd .. kita berpindah ke direktori /usr.
3. ls : perintah ini digunakan untuk mengetahui isi dari sebuah direktori. Perintah ini sama dengan perintah
dir dalam lingkungan DOS. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls
BAB III edit.doc* blog.txt
Pada contoh di atas, direktori yang sedang aktif adalah /home/tedy/tes. Saat kita menjalankan perintah
ls, sistem akan menampilkan isi dari direktori yang sedang aktif tersebut. Untuk melihat isi dari direktori
lain (tanpa harus berada pada direktori tersebut), kita harus menuliskan nama direktori yang akan
dilihat. Lihat contoh berikut :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls
BAB III edit.doc* data/ latihan.txt
# ls /home/tedy/Project/
BAB III edit.doc* DATA/ skripsi-times.pdf*
BAB IV edit.doc* skripsi-arial.pdf*
Pada contoh di atas, direktori yang sedang aktif adalah /home/tedy/tes. Walau demikian, kita masih
tetap bisa melihat isi dari direktori /home/tedy/Project tanpa harus pindah ke dalam direktori itu terlebih
dulu.
Beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah ls antara lain adalah :
(a) -l : opsi -l digunakan untuk menampilkan semua file dalam bentuk daftar, seperti pada contoh
berikut ini :
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
(b) -a : opsi -a digunakan untuk menampilkan semua file yang ada termasuk file-file yang tersembunyi
(hidden files). Lihat contoh berikut ini :
# ls -al
total 72
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 17:57 ./
drwxr-xr-x 43 tedy tedy 4096 Jun 24 17:56 ../
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
(c) -h : opsi ini artinya “human-readable”; maksudnya adalah sistem akan menampilkan besar ukuran
file dalam format yang mudah dibaca. Format yang mudah dibaca maksudnya seperti 29K, 3M, 1G.
(d) -r : opsi ini membalik urutan daftar (tergantung dari aturan pengurutan). Misalnya daftar diurutkan
menurut abjad (a-z) maka dengan tambahan opsi ini urutannya akan dibalik (menjadi z-a).
(e) -R : opsi ini artinya “recursive”; dengan menggunakan opsi ini kita bisa melihat isi dari direktori dan
juga isi dari subdirektori yang ada di dalamnya. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -R
.:
BAB III edit.doc* data/ latihan.txt
./data:
BAB III edit.doc*
Pada contoh di atas, direktori /home/tedy/tes memiliki subdirektori data. Dengan menggunakan
perintah ls -R, sistem akan menampilkan isi dari direktori /home/tedy/tes serta subdirektori data
sekaligus.
(f) -s : opsi ini menampilkan ukuran file dalam satuan byte.
(g) -S : opsi ini mengurutkan file menurut dari yang terbesar sampai yang terkecil ukuran filenya.
(h) -t : opsi ini mengurutkan file menurut waktu modifikasinya.
Opsi-opsi di atas dapat digunakan bersamaan (lebih dari 1 opsi sekaligus).
4. cp : perintah ini digunakan untuk membuat salinan dari sebuah file. Format perintah untuk menyalin
sebuah file adalah seperti berikut ini :
# cp /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/
Pada contoh di atas file contoh.txt yang ada dalam direktori /home/tedy disalin ke dalam direktori
/home/tedy/tes. Kita juga dapat membuat salinan dari file yang sama dengan nama yang berbeda,
seperti contoh berikut :
# cp /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/latihan.txt
Perintah pada contoh di atas akan menyalin file contoh.txt ke dalam direktori /home/tedy/tes tapi
dengan nama baru yaitu latihan.txt.
Untuk menyalin sebuah direktori, perintah yang digunakan adalah cp -ir. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 12
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
drwxr-xr-x 3 root root 4096 Jun 29 15:38 folder_baru/
# cp -ir folder_1 folder_baru
# cd folder_baru
# ls -l
total 4
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:38 folder_1/
5. mv : perintah ini sama digunakan untuk memindahkan suatu file dari suatu direktori ke direktori lainnya.
Perintah ini juga bisa dipakai untuk mengganti nama sebuah file.
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes
Pada contoh di atas, file contoh.txt dipindahkan dari direktori /home/tedy ke direktori /home/tedy/tes.
Sama seperti pada perintah cp, kita juga bisa mengubah nama file setelah dipindahkan. Lihat contoh
berikut ini :
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/tes/latihan.txt
Dengan perintah di atas, file contoh.txt dipindahkan ke dalam direktori /home/tedy/tes sekaligus diganti
namanya menjadi latihan.txt. Melihat sifat perintah mv ini, kita dapat menggunakannya untuk
mengganti nama file (rename). Misalnya kita hanya ingin mengganti nama file contoh.txt menjadi
latihan.txt (tanpa memindahkannya), maka perintahnya seperti berikut ini :
# mv /home/tedy/contoh.txt /home/tedy/latihan.txt
6. rm : perintah ini digunakan untuk menghapus file. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 2806 Jun 24 17:57 blog.txt
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# rm blog.txt
rm: remove regular file ‘blog.txt’? yes
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
Beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah rm ini antara lain adalah :
(a) -f : opsi ini artinya “force”; dengan menggunakan opsi ini sistem akan langsung menghapus file
tanpa menampilkan konfirmasi terlebih dulu (seperti pada contoh sebelumnya).
(b) -i : opsi ini artinya “interaktif ”; dengan menggunakan opsi ini sistem akan menampilkan konfirmasi
terlebih dulu sebelum menghapus file. Secara default, perintah rm menggunakan opsi ini.
(c) -rf : opsi ini dapat dipakai untuk menghapus sebuah direktori yang memiliki isi, kita dapat menggunakan
perintah rm -rf. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:30 data/
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# rm -rf data
# ls -l
total 64
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
Pada contoh di atas, di dalam direktori /home/tedy/tes ada sebuah direktori dengan nama data. Direktori
/data tidak kosong. Untuk menghapus direktori tersebut, kita harus menggunakan perintah
rm -rf.
7. mkdir : perintah ini digunakan untuk membuat direktori (folder) baru. Lihat contoh berikut ini :
# pwd
/home/tedy/tes
# ls -l
total 8
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
# mkdir folder_baru
# ls -l
total 12
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:13 folder_1/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_2/
drwxr-xr-x 2 root root 4096 Jun 29 15:14 folder_baru/
Pada contoh di atas, di dalamdirektori /home/tedy/tes mula-mula ada 2 direktori (folder 1 dan folder 2).
Sebuah direktori baru dengan nama folder baru dibuat dengan menggunakan perintah mkdir.
8. tar : perintah ini digunakan untuk menggabungkan beberapa file menjadi sebuah file tunggal. Selain itu
perintah ini digunakan juga untuk memecah file tar yang ada menjadi file-file aslinya. Format perintah
untuk membuat sebuah file dari beberapa file seperti berikut ini :
# tar -cvf <hasil.tar> <file1> <file2>
Perhatikan contoh berikut ini :
# ls -l
total 68
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:33 data/
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
# tar -cvf sample.tar latihan.txt BAB\ III.doc
latihan.txt
BAB III.doc
# ls -l
total 132
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III.doc*
drwxr-xr-x 2 tedy tedy 4096 Jun 24 19:33 data/
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
-rw-r–r– 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
Pada contoh di atas, dua buah file; latihan.txt dan BAB III.doc; digabungkan menjadi sebuah file
tunggal dengan nama sample.tar.
Perintah untuk membuka sebuah file *.tar adalah sebagai berikut :
# tar -xvf file.tar
Dengan menggunakan perintah di atas, semua isi file.tar akan diekstrak dan disimpan dalam sebuah
folder baru dengan nama file. Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 64
-rw-r–r– 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
# tar -xvf sample.tar
latihan.txt
BAB III edit.doc
# ls -l
total 128
5
-rwxr-xr-x 1 tedy tedy 53760 Jun 24 17:57 BAB III edit.doc*
-rw-r–r– 1 tedy tedy 127 Jun 24 18:02 latihan.txt
-rw-r–r– 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
9. gzip : perintah ini digunakan untuk mengkompresi sebuah file sehingga memiliki ukuran lebih kecil.
Perintah ini juga dipakai untuk mendekompresi sebuah file yang sudah dikompres sebelumnya. Untuk
mengkompres sebuah file perintah yang digunakan adalah seperti ini :
# gzip <nama_file>
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 64
-rw-r–r– 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
# gzip sample.tar
# ls -l
total 16
-rw-r–r– 1 tedy tedy 12878 Jun 27 17:21 sample.tar.gz
Pada contoh di atas sebuah file bernama sample.tar dikompres dengan menggunakan perintah gzip.
Hasil dari kompresinya dinamai sample.tar.gz. Perhatikan bahwa ukuran file hasil kompresi menjadi
jauh lebih kecil daripada ketika belum dikompres (dari 61440 byte menjadi 12878 byte).
Untuk mengembalikan file yang sudah terkompres ke dalam bentuk semula, perintahnya adalah seperti
berikut :
# gzip -d <nama_file>
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 16
-rw-r–r– 1 tedy tedy 12878 Jun 27 17:21 sample.tar.gz
# gzip -d sample.tar.gz
# ls -l
total 64
-rw-r–r– 1 tedy tedy 61440 Jun 27 17:21 sample.tar
Contoh di atas memperlihatkan bagaimana mengembalikan file yang sudah dikompres menjadi file aslinya.
Ukuran hasil dekompresi pasti menjadi lebih besar daripada sebelumnya.
10. clear : perintah ini dipakai untuk menghapus semua tampilan yang ada pada layar terminal. Perintah
ini serupa dengan perintah cls pada lingkunganWindows.
11. touch : perintah ini dipakai untuk membuat sebuah file kosong, seperti pada contoh berikut ini :
# touch contoh.txt
# ls -l
total 0
-rw-r–r– 1 tedy tedy 0 2007-06-26 09:11 contoh.txt
Pada contoh di atas, kita membuat file contoh.txt dengan perintah touch. Oleh karenanya, besar dari
file yang terbentuk hanya 0 byte.
12. whatis : perintah ini digunakan untuk mengetahui apa fungsi dari suatu perintah. Perintah ini akan
menghasilkan sebaris deskripsi singkat dari sebuah perintah. Lihat contoh berikut ini :
# whatis cp
cp (1) – copy files and directories
# whatis rm
rm (1) – remove files or directories
# whatis mkdir
mkdir (1) – make directories
mkdir (2) – create a directory
Tidak semua perintah dapat dijelaskan oleh perintah whatis.
13. man : perintah ini dipakai untuk membaca dokumentasi dari aplikasi atau perintah. Penggunaannya
adalah dengan menuliskan nama aplikasi atau perintah yang ingin diketahui dokumentasinya. Dengan
menggunakan perintah man kita bisa mempelajari sintaks dari perintah-perintah yang ada. Contoh
tampilan yang muncul ketika menggunakan perintah man adalah seperti berikut :
LS(1) User Commands LS(1)
NAME
ls – list directory contents
SYNOPSIS
ls [OPTION]… [FILE]…
DESCRIPTION
List information about the FILEs (the current directory by default).
Sort entries alphabetically if none of -cftuSUX nor –sort.
Mandatory arguments to long options are mandatory for short options
too.
-a, –all
do not hide entries starting with .
-A, –almost-all
do not list implied . and ..
Contoh di atas hanya sepotong dari tampilan manual dari perintah ls. Inilah salah satu kelebihan sistem
operasi Unix, tiap perintah memiliki manual/dokumentasi yang terbuka, terstruktur, dan memudahkan
user untuk mengenali perintah yang dapat digunakan.
14. cat : perintah ini dipakai untuk menampilkan isi dari suatu file yang tersusun dari kode-kode ASCII.
Misalnya kita memiliki file teks bernama latihan.txt yang ada di direktori /home/tedy/tes. Jika kita
hanya ingin melihat isi dari file tersebut kita bisa melihatnya dengan menggunakan konsol, seperti
ditunjukkan pada contoh berikut ini :
# ls
BAB III edit.doc* blog.txt latihan.txt
# cat latihan.txt
Ini adalah contoh \emph{file} teks.
Kita dapat membuat \emph{file} teks dalam lingkungan Unix dengan
menggunakan program yang bernama vi.
15. more : perintah ini dipakai untuk menampilkan isi dari sebuah file, tahap demi tahap sehingga mudah
untuk dibaca. Lihat contoh berikut ini :
# more ntp.conf
# Permit time synchronization with our time source, but do not
# permit the source to query or modify the service on this system.
restrict default nomodify notrap noquery
# Permit all access over the loopback interface. This could
# be tightened as well, but to do so would effect some of
# the administrative functions.
restrict 127.0.0.1
# — CLIENT NETWORK ——-
# Permit systems on this network to synchronize with this
# time service. Do not permit those systems to modify the
# configuration of this service. Also, do not use those
–More–(22%)
Jika sebuah file teks yang ingin dilihat terlalu panjang isinya (melampaui ukuran terminal yang sedang digunakan),
perintah more akan membuat sistem menampilkan isi teks separuh-separuh. Kita bisa menekan
Enter untuk melihat baris berikutnya, atau menekan Space untuk melihat tampilan berikutnya.
16. grep : perintah ini dipakai untuk mencari suatu kata/string dalam sebuah file berbasis teks. Misalnya
kita ingin mencari kata “Linux” dalam sebuah file teks dengan nama “tes.txt”, lihat contoh berikut ini :
# cat tes.txt
Ada banyak sistem operasi yang berbasiskan Unix di antaranya adalah :
1. Linux, memiliki banyak distro, seperti misalnya :
- Red Hat
- Fedore Core
- Suse
- Open Suse
- Ubuntu
- Debian
2. FreeBSD
3. Solaris
4. Open Solaris
# grep “Linux” tes.txt
1. Linux, memiliki banyak distro, seperti misalnya :
Pada contoh di atas, dengan menggunakan perintah grep kita bisa dengan mudah menemukan baris
yang mengandung kata “Linux”.
17. vi : perintah ini dipakai untuk menjalankan sebuah editor teks Vi. Aplikasi Vi adalah editor berbasis
teks yang sangat popular di lingkungan Linux. Vi memiliki 2 mode operasi : mode editing teks dan
mode kontrol. Ketika pertama kali kita masuk ke dalam Vi, kita otomatis masuk ke dalam mode kontrol.
Untuk masuk ke dalam mode editing teks, tekan tombol i. Untuk pindah dari mode editing teks ke mode
kontrol kita menggunakan tombol Esc.
Bagi orang yang pertama kali menggunakan Vi, mungkin akan banyak mengalami kesulitan sebab semua
dikontrol dengan menggunakan tombol keyboard. Berikut ini beberapa tombol yang digunakan dalam
mode kontrol :
(a) i – tombol ini dipakai untuk masuk ke dalam mode editing teks. Lihat contoh tampilan ketika
sedang berada pada mode editing :
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
– INSERT –
Saat berada pada mode editing, di bagian bawah ditandai dengan tulisan INSERT.
(b) :w – kombinasi tombol ini dipakai untuk menyimpan file. Perintah ini dapat dilengkapi dengan
tanda seru (!) – tanda seru dipakai untuk memaksa Vi menyimpan perubahan yang dilakukan pada
file teks tersebut, walaupun file teks tersebut awalnya adalah read only file.
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
:w tes.txt
Setelah mengetikkan perintah :w tes.txt tekan Enter, maka akan muncul tampilan seperti
ini :
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
“tes.txt” 1L, 31C written
Contoh berikut ini menunjukkan tampilan yang muncul ketika kita membuka sebuah read only file
(file yang hanya bisa dibaca).
tes menggunakan teks editor Vi
~
~
~
~
“tes.txt” [readonly] 1L, 31C
Jika kita mencoba menambahkan teks ke dalam file di atas akan muncul peringatan seperti berikut
ini :
– INSERT — W10: Warning: Changing a readonly file
Jika kita tetap menambahkan teks dan mencoba menjalankan perintah :w maka akan muncul peringatan
berikut ini :
E45: ‘readonly’ option is set (add ! to override)
Oleh karena itu, kita perlu menggunakan perintah :w! jika tetap ingin menambahkan teks ke dalam
file tersebut.
(c) :q – kombinasi ini dipakai untuk keluar dari Vi. Perintah ini juga dapat diikuti dengan tanda seru,
artinya memerintahkan Vi untuk mengabaikan peringatan yang muncul. Misalnya saat kita belum
menyimpan teks yang sudah diketik dan kita menggunakan perintah :q maka Vi akan memberitahu
kita untuk menyimpan terlebih dahulu teks tersebut; seperti contoh berikut ini :
E37: No write since last change (add ! to override)
Tanpa tanda seru kita tidak bisa keluar dari Vi. Dengan menggunakan perintah :q! kita memaksa
Vi untuk berhenti tanpa perlu menyimpan teks tersebut.
(d) :d – kombinasi tombol ini dipakai untuk menghapus semua karakter yang berada dalam satu baris.
Pindahkan kursor terlebih dahulu ke dalam baris yang ingin dihapus lalu jalankan kombinasi tombol
tersebut.
(e) x – tombol ini dipakai untuk menghapus karakter yang ada di sebelah kanan kursor.
(f) r – tombol ini dipakai untuk mengganti karakter yang ada di sebelah kanan kursor.
(g) a – tombol ini akan membuat kursor bergeser 1 karakter dan Vi sudah siap menerima teks lagi (sudah
langsung masuk ke dalam mode editing).
Saat kita menggunakan Vi untuk mengedit sebuah teks, kita sulit untuk mundur ke karakter sebelumnya
dengan menggunakan tanda panah kiri. Jika kita ingin memindahkan kursor ke tempat tertentu, maka
kita harus masuk dulu ke dalam mode kontrol.
18. uname : perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi dari sistem yang sedang berjalan. Lihat
contoh berikut ini :
# uname
Linux
Ada beberapa opsi yang dapat ditambahkan pada perintah ini adalah :
(a) -a : opsi ini akan menampilkan semua informasi tentang sistem operasi dan hardware yang digunakan.
Lihat contoh berikut ini :
# uname -a
Linux localhost 2.6.8.1-12mdk #1 Fri Oct 1 12:53:41 CEST 2004 i686 Pentium III
(Coppermine) unknown GNU/Linux
(b) -s : opsi ini menampilkan nama kernel yang digunakan dalam sistem operasi. Lihat contoh berikut
ini :
# uname -s
Linux
(c) -r : opsi ini akan menampilkan versi kernel yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -r
2.6.8.1-12mdk
(d) -o : opsi ini akan menampilkan nama sistem operasi yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -o
GNU/Linux
(e) -p : opsi ini akan menampilkan jenis prosesor yang digunakan. Lihat contoh berikut ini :
# uname -p
Pentium III (Coppermine)
19. ps : perintah ini digunakan untuk melihat proses-proses yang sedang berjalan di dalam komputer kita.
Lihat contoh berikut ini :
# ps -ef | more
UID PID PPID C STIME TTY TIME CMD
root 1 0 0 23:35 ? 00:00:00 init [5]
root 2 1 0 23:35 ? 00:00:00 [ksoftirqd/0]
root 3 1 0 23:35 ? 00:00:00 [events/0]
root 4 3 0 23:35 ? 00:00:00 [khelper]
root 5 3 0 23:35 ? 00:00:00 [kacpid]
root 21 3 0 23:35 ? 00:00:00 [kblockd/0]
root 22 1 0 23:35 ? 00:00:00 [khubd]
–More–
Untuk melihat proses-proses yang dijalankan oleh user tertentu kita dapat menggunakan opsi -U <user>.
Lihat contoh berikut ini :
# ps -U tedy | more
PID TTY TIME CMD
3392 ? 00:00:01 gnome-session
3417 ? 00:00:00 ssh-agent
3444 ? 00:00:00 dbus-launch
3445 ? 00:00:00 dbus-daemon-1
3449 ? 00:00:04 gconfd-2
3452 ? 00:00:00 gnome-keyring-d
–More–
Pada contoh di atas, dengan menggunakan perintah ps -U kita bisa mengetahui proses yang sedang
digunakan/dijalankan oleh user tedy.
20. su : perintah ini digunakan untuk mengubah hak akses menjadi root. Dalam sistem operasi Windows,
root setara dengan Administrator. Hak akses root paling tinggi dalam tingkatan user. Root dapat
memodifikasi file-file yang ada di dalam sistem. Sebenarnya perintah su tidak hanya digunakan untuk
mengubah hak akses menjadi root, tetapi juga bisa untuk mengubah hak akses menjadi user tertentu.
Misalnya di dalam sistem operasi ada 3 user : root, admin, guest. Untuk dapat mengakses
file-file/konfigurasi dari user lain, kita dapat menggunakan perintah su – <user>.
21. chmod : perintah ini digunakan untuk mengubah hak akses user pada sebuah file. Ada 3 tipe hak akses
dapat diterapkan pada sebuah file, yaitu :
• Read (r) : file hanya bisa dibaca.
• Write (w) : file dengan tipe ini bisa dibaca sekaligus bisa dimodifikasi.
• Execute (x) : file dengan tipe ini bisa dieksekusi/dijalankan.
Lihat contoh berikut ini :
# ls -l
total 300
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 1996 Jul 2 17:00 blog0207.txt
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 162 Jul 15 10:14 command.aux
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 8690 Jul 15 10:14 command.log
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 143680 Jul 15 10:14 command.pdf
-rwxrwxrwx 1 tedy tedy 38634 Jul 15 02:59 command.tex
-rwxr-xr-x 1 root root 53773 Jun 15 19:19 unix.jpg
Pada contoh di atas, tiap file memiliki aturan hak akses sendiri-sendiri bagi owner, group, dan other (ditandai
misalnya dengan -rw-rw-r–). Masing-masing hak akses suatu file terbagi menjadi 3 bagian, tiap
bagian tersusun dari 3 karakter dan dibatasi dengan tanda -. Perhatikan contoh berikut :
-rw-rw-r–
Pada contoh di atas, owner memiliki hak akses rw, group memiliki hak akses rw, dan other memiliki hak
akses r.
Untuk mengganti hak akses file, format perintahnya adalah seperti berikut ini :
# chmod ugo=rwx <nama_file>
Misalnya pada contoh di sebelumnya, sebuah file dengan nama blog.txt memiliki hak akses -rw-rw-r–.
Artinya user selain pemilik file hanya bisa membaca dan tidak bisa memodifikasi file tersebut. Misalnya
kita akan mengubah hak akses bagi user lainnya sehingga semua user dapat memodifikasi file tersebut,
maka contoh perintahnya adalah
# ls -l blog.txt
-rw-rw-r– 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
# chmod o=rw blog.txt
# ls -l blog.txt
-rw-rw-rw- 1 tedy tedy 3193 Jul 7 17:18 blog.txt
22. mount : perintah ini dipakai untuk memasang sebuah perangkat yang memiliki file system ke dalam sistem
operasi. Misalnya, untuk melihat sebuah partisi lain dalam harddisk, untuk dapat menggunakan USB
Flash Drive, untuk dapat menggunakan CD (ingat bahwa sebuah CD/image CD pun mempunyai sebuah
file system), dst. Semua perangkat yang ada di dalam sistem operasi Unix dianggap sebagai sebuah
file/directory. Format penggunaan dari perintah ini adalah seperti berikut ini :
# mount -t <type> /dev/<perangkat> /mnt/<mount point>
Mula-mula kita perlu mengetahui dimana perangkat/file system yang akan digunakan itu berada. Kemudian
kita perlu mendefinisikan dimana letak mount point untuk meletakkan perangkat/file system yang
akan digunakan. Misalnya kita ingin menggunakan sebuah USB flash disk, maka contoh perintahnya
adalah sebagai berikut :
# cd /media
# mkdir usbflashdisk
# mount /dev/sda1 /media/usbflashdisk/
# cd /media/usbflashdisk/
# ls
total 51954
-rwxr-xr-x 1 root root 111550 Jun 20 12:44 1showthread.php.html
drwxr-xr-x 3 root root 6656 Jun 20 12:44 1showthread.php_files
-rwxr-xr-x 1 root root 129669 Jun 20 12:45 2showthread.php.html
drwxr-xr-x 3 root root 6656 Jun 20 12:45 2showthread.php_files
-rwxr-xr-x 1 root root 113424 Jun 20 12:46 3showthread.php.html
drwxr-xr-x 4 root root 6656 Jun 20 12:46 3showthread.php_files
Contoh lain : misalkan di dalam komputer kita terdapat sebuah partisi yang digunakan oleh instalasi
Linux lainnya. Untuk dapat membaca partisi dan file-file yang ada di dalamnya kita harus mount terlebih
dulu partisi tersebut. Yang perlu diketahui adalah nama partisi tersebut, anggap partisi tersebut adalah
hda2. Contoh perintahnya adalah :
# pwd
/media
# ls
cdrom floppy usbflashdisk
# mkdir linux
# mount /dev/hda2 /media/linux/
# cd linux/
# pwd
/media/linux
# ls
bin dev home lib media mnt proc sbin srv tmp var
boot etc initrd lost+found misc opt root selinux sys usr
Beberapa distro Linux saat ini sudah menambahkan fitur auto mount, sehingga semua perangkat yang
dipasangkan ke dalam komputer langsung dikenali (plug and play).
23. umount : perintah ini dipakai untuk melepaskan sebuah perangkat dari sistem operasi. Misalnya untuk
melepaskan USB flash disk dari sistem kita dapat menggunakan perintah ini :
# umount /mnt/usb
24. date : perintah ini digunakan untuk menampilkan tanggal dan jam pada saat ini. Tampilan yang muncul
ketika kita menggunakan perintah date adalah seperti berikut ini :
# date
Tue Jun 26 22:05:01 EDT 2007
25. cal : perintah ini digunakan untuk menampilkan kalendar dalam terminal.
# cal
June 2007
Su Mo Tu We Th Fr Sa
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
26. exit : perintah ini dipakai untuk keluar dari konsol/terminal.
27. bash : perintah ini dipakai untuk menggunakan konsol bash (GNU Bourne-Again Shell).
28. ifconfig : perintah ini digunakan untuk melihat konfigurasi IP yang sudah ada pada network interface
yang ada dalam PC kita. Perintah untuk melihat konfigurasi IP yang sudah ada di dalam komputer
adalah seperti berikut :
# ifconfig -a
Lihat contoh berikut ini :
# ifconfig -a
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:E0:00:3B:6E:CA
inet addr:222.124.79.24 Bcast:222.124.79.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:ff:fe3b:6eca/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:2782 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:2903 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:2040964 (1.9 MiB) TX bytes:517219 (505.0 KiB)
Interrupt:9 Base address:0×2000
Perintah ifconfig juga dapat dipakai untuk menentukan alamat IP dan netmask pada suatu interface.
Untuk menkonfigurasi sebuah IP pada suatu interface, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut :
# ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0
Pada contoh di atas interface yang akan diberi IP misalnya adalah Ethernet 0 (eth0).
29. shutdown : perintah ini dipakai untuk me-restart atau mematikan komputer. Dengan menggunakan perintah
ini kita dapat me-restart komputer, bisa juga men-shutdown komputer. Perintah untuk mematikan
komputer adalah seperti berikut ini :
# shutdown -y -i0 -g0
Perintah untuk merestart komputer adalah seperti berikut ini :
# shutdown -y -i6 -g0
Kedua perintah di atas dilengkapi dengan beberapa opsi, arti dari masing-masing opsi tersebut adalah :
(a) -y – opsi ini menjawab “yes” untuk semua pertanyaan yang muncul selama proses shutdown.
(b) -g – opsi ini adalah singkatan dari “go”. Dengan menggunakan opsi ini kita bisa mengatur kapan
proses shutdown dijalankan. Misalnya kita menggunakan opsi -g0, artinya kita mengatur supaya
proses shutdown langsung dijalankan nol detik setelah kita memberikan perintah. Satuan waktu
yang digunakan adalah detik.
(c) -i – opsi ini adalah singkatan dari “init”. Ada 6 tingkatan mode init dalam lingkungan Unix. Yang
sering digunakan adalah init 0 dan init 6. Init 0 dipakai untuk mematikan komputer sementara init
6 dipakai untuk me-restart komputer.
30. reboot : perintah ini digunakan untuk me-restart komputer. Perintah reboot ini mirip dengan perintah
shutdown -i6. Perintah ini membutuhkan hak akses root untuk dapat dijalankan.
31. useradd : perintah ini dipakai untuk menambah pengguna (user) yang berhak menggunakan sistem
operasi dalam komputer kita. Format perintahnya adalah seperti berikut ini :
# useradd <username>
Perintah penambahan user account ini memiliki beberapa opsi, di antaranya adalah :
(a) -u : opsi ini dipakai untuk menentukan user ID (UID). Opsi in diikuti dengan nilai yang diinginkan.
Misalnya UID yang akan dipakai 100, maka format perintahnya adalah -u 100. Cara penulisan opsi
dan nilainya ini berlaku sama untuk semua opsi.
(b) -g : opsi ini dipakai untuk menentukan group ID.
(c) -c : opsi ini dipakai untuk menambahkan comment pada sebuah user account.
(d) -s : opsi ini dipakai untuk menentukan jenis shell (default shell) yang digunakan oleh user ketika
pertama kali login.
(e) -d : membuat home directory.
(f) -m : memaksa sebuah home directory yang belum ada untuk ditambahkan. Opsi ini tidak membutuhkan
nilai apapun.
(g) -p : menentukan password untuk user tertentu.
32. usermod : perintah ini digunakan untuk mengubah sebuah user account. Perintah ini dapat menggunakan
opsi-opsi yang dimiliki perintah useradd. Kita dapat memodifikasi user ID, grup ID, comment, shell, home
directory, password dari sebuah username. Format perintahnya sama dengan perintah useradd, yaitu :
# usermod <opsi> <username>
33. userdel : perintah ini dipakai untuk menghapus sebuah user account. Format perintah untuk menghapus
sebuah username adalah sesederhana berikut ini :
# userdel <username>
34. passwd : perintah ini kita gunakan apabila kita ingin mengubah password login kita. Tampilan yang
muncul ketika kita menggunakan perintah ini adalah seperti berikut ini :
# passwd
Changing password for user tedy.
Changing password for tedy
(current) UNIX password:
New UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: all authentication tokens updated successfully.
Ketika kita ingin mengganti password, mula-mula kita diminta memasukkan password lama kita. Kemudian
kita diminta memasukkan password baru yang kita inginkan sebanyak 2 kali (untuk pemeriksaan).
Perlu diketahui, tidak ada karakter yang muncul ketika kita mengetikkan password.
35. df : perintah ini dipakai untuk mengetahui berapa besar kapasitas harddisk yang terpasang dalam komputer,
berapa yang sudah terpakai dan berapa sisanya. Contoh tampilan saat menggunakan perintah df
adalah seperti ini :
# df
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/hda2 7.7G 4.1G 3.3G 56% /
/dev/hda1 20G 8.6G 12G 44% /mnt/windows
Perintah df memiliki beberapa opsi yang dapat digunakan, beberapa di antaranya adalah :
(a) -k : dengan menggunakan opsi ini kapasitas harddisk ditampilkan dalam satuan block.
# df -k
Filesystem 1K-blocks Used Available Use% Mounted on
/dev/hda2 8064304 4257372 3397276 56% /
/dev/hda1 20482840 8922636 11560204 44% /mnt/windows
(b) -h : dengan menggunakan opsi ini data kapasitas harddisk ditampilkan dalam format yang mudah
dibaca; misalnya 130K, 432M, 4G.
(c) -t : dengan menggunakan opsi ini data akan diurutkan menurut tipe file systemnya.
sekian dulu ya..

Tidak ada komentar: